laura
4 min readFeb 14, 2024
pict by zipdoc.co.kr on pinterest

5173 words. di baca pelan-pelan ya!

CW // mention of cheating

sayang kamu ada di apart? aku mau kesana

begitu isi pesan dari sungchan yang buat dirinya senang. secarik senyum mengembang pada wajah eunseok setelah dengar bel apartemen berbunyi. dirinya lantas berdiri dengan tergesa-gesa menuju pintu, merasa tak sabar untuk menemui sang kekasih yang telah lama tidak kemari.

pintu terbuka menampilkan sungchan yang membawa dua kantung kresek besar. di ambilnya satu tuk dibawa ke atas meja.

“buat apa? banyak banget?” tanya eunseok penasaran.

sungchan tidak menjawab tetapi netra yang lebih tua menyaksikan bagaimana tangan kekar tersebut mengeluarkan satu persatu belanjaan dari dalam kresek untuk ditata seapik mungkin ke dalam lemari pendingin.

“udah aku tebak kulkas kamu pasti kosong” sungchan memasukkan beberapa bahan makanan, raut wajah nya mengkerut saat menemukan mie yang tinggal setengah di atas piring ada di sana.

“ini apa nih? kenapa nggak dihabisin?”

mampus

“i-itu…. soalnya kemarin aku udah kenyang, nggak tega kalo mau buang jadi aku masukin situ.” jawab eunseok gelagapan.

selagi menata, entah mengapa sungchan tiba-tiba mengejutkan eunseok dengan rentetan kalimat yang dapat membuat mereka berselisih paham.

“istri sama anak aku udah tau.”

ada hening selama satu menit sebelum eunseok membuka mulut. ia balas perkataan sungchan tak kalah menyakitkan.

“justru bagus dong? kita jadi nggak perlu sembunyi-sembunyi lagi kalau mau ketemu.” balas nya tak peduli.

“KAMU GILA HAH?” teriak sungchan kencang. seikat sayur segar yang akan ia masuk kan ke dalam lemari pendingin kembali diambil lagi, kemudian sungchan taruh sayur tersebut ke atas meja demi menatap kembali lawan bicaranya “besok perusahaan papa launching produk baru, aku harus ada di sana dan kamu jangan bikin masalah dulu.”

“nggak mau”

“SONG EUNSEOK!”

“TERUS AKU HARUS APA?” kini ganti eunseok yang berteriak “ udah mau tiga tahun chan. aku capek jadi yang ke dua terus. kamu selalu bilang nggak cinta sama istri kamu itu tapi apa kenyataan nya? anna hadir di antara kalian!”

“kenapa diungkit lagi?” sungchan tidak terima. “aku udah pernah bilang kan kalau itu kesalahan?”

“OMONG KOSONG! kesalahan yang kamu nikmati begitu?”

sungchan mengernyitkan dahi. dirinya berkacak pinggang tak paham atas ucapan eunseok. “kamu ngomong apasih?”

yang di tanya mendecih lirih. “istri kamu hamil lagi kan?”

dan kobaran api pun mulai menyala. hening kembali datang sebelum eunseok melanjutkan perkataan nya.

“jawab aku sungchan! dia hamil lagi kan?”

sungchan terdiam. bibir nya kelu tuk memberi tanggapan. ini semua gara-gara papa yang tak puas dengan satu momongan. buat ia mau tak mau lakukan persetubuhan lupakan hubungan lain yang akan diambang kehancuran.

diam nya sungchan bikin eunseok yakin bahwa apa yang dikatakan seunghan kemarin adalah benar. seunghan sangat baik, memberitahunya dengan tutur kata yang lembut bahwa ia bertemu sosok yang seperti sungchan di rumah sakit bersama anak dan istrinya. seunghan juga sempat ingin menyapa tetapi langkah nya terhenti tatkala ruangan yang di tuju keluarga kecil itu adalah poli kandungan.

hanya seunghan lah yang mengetahui hubungan terlarang ini. oleh sebab itu sang adik mewanti-wanti agar dirinya tidak terlalu jatuh pada kepastian yang akan berakhir sakit hati.

“kenapa kamu nggak bisa jawab? kamu egois sungchan, kamu serakah” nafas eunseok tercekat “kamu nggak mau kita putus, kamu ngga mau kita berhenti, dan kamu sangat tahu bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang aku punya di dunia ini! sekarang aku tanya apa kamu cuma kasihan sama aku?”

“eunseok sayang…..” jawab sungchan lirih.

“kamu…. cuma kasihan sama aku ya chan?”

tangisan eunseok pecah hiasi hening yang tak kasat mata. air matanya terus menurun dari kelopak yang biasanya pancarkan cahaya. punggung nya bergetar hebat menandakan apa yang dirasa sangat amat menyakitkan.

tubuhnya berbalik. eunseok tidak sanggup lagi untuk tinggal di sini. Ia melangkah kan kaki menuju pintu. abai terhadap teriakan sungchan di belakang sana.

sedangkan yang ditinggal menggila. sungchan tidak mau kehilangan, sungchan tidak mau eunseok pergi, sungchan masih ingin paginya di sambut oleh kalimat ‘good morning sungchan, hari ini mau aku masakin apa?’

maka daripada meyesal sungchan langsung mengejar eunseok yang hendak meraih kenop pintu.

“sayang…” ditariknya lengan yang lebih kecil. tangan kanan nya bergerak menangkup wajah sang kekasih untuk dicium. Bibirnya mencumbu ranum kecil eunseok dengan lembut seiring lidahnya menelusup masuk menjelajahi rongga mulut.

“ehmmmmmm….lewpasss…. chan..” eunseok mengerang tak terima. air mata yang sedari tadi telah menggenang dibiarkan menetes begitu saja. ciuman ini terjadi karena terpaksa, bukan eunseok yang meminta.

sungchan mendengar namun ia justru menarik lengan eunseok tuk mengalung dilehernya, tak mau kegiatan mereka usai begitu pula hubungan keduanya. bibirnya bergerak menekan seolah ciuman itu kurang dalam. membuat eunseok terbuai sampai tidak sadar bahwa mereka telah bertelanjang dada.

eunseok di gendong ke dalam kamar. lanjutkan kegiatan haram dengan dada berdebar pada masing masing insan tatkala semua pakaian berakhir tanggal.

eunseok terjatuh pada gelombang nikmat (lagi) saat sungchan membawa dirinya terbang dalam euforia sementara.

No responses yet